LOKAKARYA NASIONAL


"Hak Pendidikan dengan Guru Berkualitas"
"The right to education means the right to a qualified teacher"


Jakarta, 2 October 2018
Hari Guru Sedunia
      Peringatan Hari Guru Sedunia diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober sejak 1994, Hari Guru Sedunia (WTD) dilaksanakan dalam rangka memperingati ulang tahun penandatanganan Rekomendasi ILO/UNESCO 1966 tentang Status Guru. Rekomendasi ini menetapkan hak dan tanggung jawab guru dan hal terkait lainnya termasuk kesempatan belajar lebih tinggi bagi guru, rekrutmen guru, penempatan kerja guru, serta lingkungan belajar mengajar yang kondusif bagi guru. Untuk melengkapi Rekomendasi 1966, pada tahun 1997 UNESCO mengeluarkan rekomendasi terkait Status Pengajar Pendidikan Tinggi yang mencakup tenaga pengajar dan tenanga peneliti pada Pendidikan Tinggi.

      Hari Guru Sedunia dirayakan setiap tahun di seluruh dunia dengan mengikutsertakan pemerintah dan lembaga pemerintah, organisasi multi-dan bilateral, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sektor swasta, akademisi dan perguruan tinggi, guru dan ahli di bidang Pendidikan. Dengan diadopsinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG- 4 tentang Pendidikan         Berkualitas, dan target khusus (SDG 4.c) yang mengakui bahwa Guru sebagai kunci pencapaian Agenda Pendidikan pada tahun 2030. Hari Guru Sedunia menjadi kesempatan meraih pencapaian SDG-4 dan juga memberikan langkah-langkah nyata untuk mengatasi tantangan dalam bidang pendidikan, terutama terkait dengan profesi dan profesionalisme guru. Secara Global, menurut UNESCO Institute of Statistics (UIS), dunia membutuhkan 69 juta guru jika kita ingin mencapai pendidikan dasar dan menengah universal pada tahun 2030.



Peringatan Hari Guru Sedunia 2018

      Hari Guru Sedunia tahun 2018 akan menandai uiang tahun ke-70 Deklarasi Universai Hak Asasi Manusia (1948) yang mengakui pendidikan sebagai hak fundamental utama dan menetapkan hak atas pendidikan wajib gratis, memastikan akses yang inklusif dan merata untuk semua anak.Hari Guru Sedunia diseienggarakan bersama dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan internasional (ILO), dan institusi Pendidikan internasional.

      Tema Hari Guru Seduni 2018 adalah “Hak atas pendidikan berarti hak untuk guru yang berkualitas,” teiah dipilih untuk mengingatkan Masyarakat Dunia bahwa hak atas pendidikan tidak dapat dicapai tanpa hak untuk guru yang terampii dan berkualitas, Bahkan saat ini, tantangan terbesar di seluruh dunia adalah kekurangan jumlah guru. Diperkirakan ada 264 juta anak dan remaja yang masih putus sekolah secara global. Untuk mencapai Tujuan Pendidikan (SDG4-Pendidikan Berkualitas 2030), terutama pendidikan dasar dan menengah, dunia perlu merekrut hampir 69 juta guru baru. Kesenjangan akan jumlah guru lebih menonjol di antara populasi rentan, seperti anak perempuan, anak-anak cacat, pengungsi dan anak-anak migran, atau anak-anak miskin yang tinggal di daerah pedesaan atau terpencil.

      Tahun ini, Hari Guru Sedunia bertepatan dengan penganugerahan edisi ke-5 Penghargaan UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum untuk Praktik Luar Biasa dan Kinerja dalam Meningkatkan Efektivitas Guru. Dimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menjadi salah satu penerima Penghargaan ini untuk tahun 2018. Penghargaan UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum akan diserahkan oleh Direktur General UNESCO kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2018, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Francis.

      UNESCO Jakarta dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan menyelenggarkan Peringatah hari Guru Sedunia (WTD 2018), dalam rangka merayakan Hasil Kerja Guru dan Peran Penting Guru dalam pemenuhan hak atas pendidikan yang berkualitas, berkeadilan, dan inklusif untuk semua. Dan juga dalam rangka merenungkan dan mendiskusikan bagaimana semua pihak bisa bekerjasama untuk meningkatkan jumlah dan mutu guru yang terlatih dan berkualitas.

Topik-topik WTD 2018

  1. Kisah sukses sekolah atau komunitas di mana guru teiah membuat perbedaan bagi anak- anak yang terpinggirkan atau rentan yang hidup dalam situasi darurat atau krisis.
  2. Contoh bagaimana negara teiah berhasil menyebarkan guru yang terlatih dan berkualitas ke daerah terpencii atau pedesaan.
  3. Pemerintah, organisasi guru, dan sektor swasta dapat bekerja bersama untuk memobilisasi pembiayaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perekrutan dan peiatihan guru.
  4. Pendekatan inovatif untuk menjaga guru termotivasi untuk tetap dalam profesi dan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.


Pembicara

1.     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.     Komisi Nasiona! Indonesia untuk UNESCO (KNIU)
3.     Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
4.     Kementerian Riset, Tehnologi dan Pendidikan Tinggi
5.     Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
6.     Universitas Negeri Malang
7.     Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

8.     Guru dan Tenaga Pendidkan berprestasi

Peserta
Peringatan Hari Guru Sedunia 2018 akan diikuti oleh lebih kurang 400 peserta yang mewakili unsur Kementerian dan Lembaga/KL, perguruan tinggi dan instansi pendidikan, UN Agencies, Lembaga International dan Masyarakat Sipil, Guru dan Tenaga Kependidikan, Sekolah, Organisasi dan Asosiasi Guru, Dunia Usaha dan Media.

Tempat
Gedung A, Lantai 3, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend Sudirman, Jakarta



Trisna Mulyana, S.Pd



Related

berita 6431108072216926332

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Blogger news

Trending

Tayangan

Tabs

Pengikut

item