Wakil Presiden Boediono Resmi Luncurkan Dapodik


Wapres Boediono
Wapres Boediono, didampingi Mendikbud Mohammad Nuh, memukul gong tanda resmi luncurkan Dapodik dan Kuliah Daring, Rabu (15/10/2014).
Jakarta (Dikdas): Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi diluncurkan oleh Wakil Presiden Prof. Dr. Boediono di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2014. Bersamaan dengan itu, Boediono juga meluncurkan Kuliah Daring. Acara digelar di Gedung Ki Hadjar Dewantara Kompleks Kemdikbud, Senayan, Jakarta. Hadir dalam acara pejabat eselon I di lingkungan Kemdikbud, perwakilan Bank Dunia, dan perwakilan AUSAID.
Dalam sambutannya, Boediono memuji keberadaan Dapodik. Sebab, Dapodik merupakan sistem yang menyimpan tiga entitas data pendidikan secara komplet. Sistem menyimpan data satuan pendidikan, peserta didik, dan pendidik dan tenaga kependidikan dengan identifikasi yang jelas. “Ini sangat baik. Saya harapkan ini bisa dijadikan landasan bagi pengambilan keputusan yang baik lagi,” katanya.
Komunitas pendidikan, tambahnya, diharapkan menguatkan komitmen untuk membangun dan memajukan pendidikan dengan mematrinya di dalam hati. “Apapun yang kita lakukan ke depan mestinya arahnya ke sana,” tegasnya.
Sementara Mendikbud Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA, dalam laporannya mengatakan, Dapodik merupakan kata kunci bagi penyiapan kebijakan yang didasarkan pada realitas negeri ini yang cakupan wilayahnya sangat luas. Sekitar 200 ribu sekolah, tiga juta guru, dan 50 juta siswa yang tiap tahun mengalami perubahan, merupakan potensi yang amat rumit untuk dipetakan jika tidak menggunakan sistem yang baik.
Mohammad Nuh mencontohkan salah satu keandalan Dapodik. Untuk menyalurkan tunjangan profesi guru yang tersebar di pelosok tanah air, jelasnya, tak mungkin mengecek satu per satu guru yang telah memenuhi persyaratan menerima tunjangan. Dengan Dapodik, dapat diketahui seorang guru mengajar di mana, mata pelajaran apa yang diampu, dan apakah guru itu sudah 24 jam per minggu. Semua informasi itu diketahui dengan mudah tanpa bertanya langsung pada guru. “Sehingga kita bisa memastikan apakah seorang guru bisa mendapatkan tunjangan,” ungkapnya.
Dapodik juga dapat memberi informasi perjalanan pendidikan seorang siswa, mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Dengan begitu, angka anak putus sekolah per wilayah kabupaten/kota dapat diketahui dan diantisipasi.
Usai peluncuran, Boediono dan Mohammad Nuh menyambangi stan-stan pameran pendidikan yang digelar di Gedung Ki Hadjar Dewantara lantai 1.* (Billy Antoro)

Related

berita 1945909272821147581

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Blogger news

Trending

Tayangan

Tabs

Pengikut

item