PUSAT PENGEMBANGAN STRATEGI dan DIPLOMASI KEBAHASAAN

Sentul, Kemdikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dirikan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDB), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, di kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia. Biaya pembangunan sebesar Rp88,37 miliar tahun anggaran 2013 sampai dengan Maret 2014. “PPSDB dibangun atas dasar kepentingan Indonesia di dalam dan luar negeri untuk mengembangkan pendidikan perdamaian,” tutur Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Mahsun, di kantor PPSDB, Senin (07/04/2014). 
     

Selain mencerdaskan kehidupan bangsa, kata dia, pendidikan Indonesia juga membawa misi memartabatkan kehidupan bangsa melalui program pendidikan perdamaian, seperti penanggulangan konflik warga. “Perdamaian abadi diciptakan dengan menjadikan fungsi bahasa sebagai strategi, baik strategi untuk memahami diri setiap anggota komunitas maupun strategi untuk memahami cara pandang komunitas lain. Terhadap komunitas bangsa lain, potensi bahasa sebagai bentuk diplomasi terus digali dan diterapkan dalam rangka keikutsertaan Indonesia mewujudkan perdamaian dunia,” ungkap Mahsun. 

     PPSDB melaksanakan program-program pendidikan perdamaian melalui pengembangan strategis dan diplomasi kebahasaan di bawah koordinasi keprotokolan Badan Pengelola Instalasi Stategis Nasional pada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Mahsun menjelaskan, untuk mengembangkan pendidikan perdamaian, PPSDB memiliki cakupan kerja diantaranya pengembangan strategi kebahasaan melalui dua kajian. 

     Pertama, kajian strategi dan forensik kebahasaan. fokus kerjanya adalah penelitian perilaku bahasa komunitas multibahasa, penelitian tindak tutur warga komunitas dan penelitian tindak tutur yang berpotensi mengancam keharmonisan warga. Kemudian kajian linguistik forensik terkait perkara pidana, perdata, dan tata usaha negara, kajian susur galur pola penyebaran kejahatan transnasional melalui analisis dokumen, serta telaah dokumen strategis negara lain dalam rangka menetralisasi perang informasi. 

     Kedua, kajian kebinekaan bahasa. Fokus kerjanya adalah kajian bahasa, integrasi sosial, dan integrasi bangsa, relasi sosial komunitas multietnik, loyalitas kebahasaan dan loyalitas kewarganegaraan masyarakat di wilayah 3T, penjaringan persepsi dunia terhadap Indonesia melalui kajian kebahasaan atau kesastraan melalui telaah dokumen strategis negara lain, dan penggalian bukti-bukti relasi kebahasaan atau kesastraan. Cakupan kerja PPSDB berikutnya, kata dia, adalah pengembangan diplomasi kebahasaan yang terdiri dari tiga cakupan kerja. Pertama, pemodelan solusi konflik komunitas atau multibahasa. Fokus kerjanya adalah penggalian stereotype komunitas tutur bahasa tertentu terhadap komunitas tutur bahasa lain, penggalian kesepadanan adaptasi bahasa atau sastra dengan adaptasi sosial pada komunitas multibahasa, uji coba penanggulangan potensi konflik di dalam laboratorium kebinekaan bahasa. 

     Kemudian juga penguatan identitas ke Indonesiaan komunitas di wilayah perbatasan melalui pengembangan model diplomasi kebahasaan atau kesastraan, penguatan tatanan kehidupan kebinekaan dalam ketunggalikaan melalui pemanfaatan bukti-bukti relasi geneologi kebahasaan atau kesastraan, dan pengembangan layanan informasi kebinekaan dalam ketunggalikaan melalui bukti geneologi kebahasaan atau kesastraan sebagai bentuk diplomasi kebahasaan dalam mendukung proses integrasi bangsa. Kedua, penyebaran bahasa negara dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Khususnya pada forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menguatkan identitas ke Indonesiaan melalui penyebaran bahasa Indonesia. Fasilitasi penutur bahasa Indonesia, pendampingan penerjemah multibahasa bagi pejabat di forum Internasional, Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), pendirian pusat-pusat pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri, pengiriman duta bahasa Indonesia ke luar negeri, dan peningkatan kerja sama dengan lembaga kebahasaan di tingkat Internasional. 

     Ketiga, peningkatan kompetensi berbahasa asing strategis dan penerjemah. Fokus kerjanya adalah pendidikan dan pelatihan kebahasaan, diplomasi bahasa, penerjemahan, dan juru bahasa. Penerjemahan dokumen strategis, karya sastra, dan buku ipteks. “Pelaksanaan program kerja PPSDB menyempurnakan program-program sebelumnya untuk mengembangkan dan membina bahasa sebagai sarana komunikasi dengan titik fokus pada pengayaan daya ungkap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan penguatan kompetensi komunikasi berbahasa Indonesia secara resmi bagi warga negara,” jelas Mahsun. (Seno Hartono).

Related

artikel 894798802669590566

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Blogger news

Trending

Tayangan

Tabs

Pengikut

item