SELAYANG PANDANG
https://slbdayaananda.blogspot.com/2016/09/selayang-pandang.html
Sekolah Luar Biasa Ganda Daya Ananda merupakan salah
satu pengembangan pelayanan sosial Yayasan Sayab ibu Cabang DIY terhadap anak
berkebutuhan khusus. Sekolah ini berdiri pada tahun 1995 yang dirintis dan
dikembangan di bawah koordinator Ibu Sri Susiani dan Sunaryo dengan
beberapa guru diantaranya Wiji Lestari, Lastri Purwasih, Tutik. Kemudian
memperoleh ijin Operasional dari Depdikbud Kabupaten Sleman pada tanggal
25 Oktober 1996 dengan SK nomer :031/Kpts/A/1996. Pada saat itu siswa sebanyak 12
anak panti Yayasan Sayap Ibu. SLB Ganda Daya Ananda beralamat di Kadirojo
II No. 153 Desa Purwomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta.
SLB Ganda dengan pelayanan terhadap anak yang multi handicap dengan tidak mengkhususkan pada stu jenis kecacatan dan merupakan satu satunya sekolah ganda yang multi handicap di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Sekolah ini yang dibina oleh tenaga-tenaga pendidik dengan latar belakang pendidikan luar biasa dan pendidikan ketrampilan vokasional yang diperuntukkan bagi mereka nantinya agar mampu hidup mandiri serta diharapkan mampu bersaing dengan dunia sekitarnya.
Selain anak-anak yang menjadi asuhan Yayasan Sayap Ibu sekolah juga melayani anak-anak berkebutuhan khusus pada umumnya yang masih memilki kelengkapan kasih sayang dari keluarga.
SLB Ganda dengan pelayanan terhadap anak yang multi handicap dengan tidak mengkhususkan pada stu jenis kecacatan dan merupakan satu satunya sekolah ganda yang multi handicap di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Sekolah ini yang dibina oleh tenaga-tenaga pendidik dengan latar belakang pendidikan luar biasa dan pendidikan ketrampilan vokasional yang diperuntukkan bagi mereka nantinya agar mampu hidup mandiri serta diharapkan mampu bersaing dengan dunia sekitarnya.
Selain anak-anak yang menjadi asuhan Yayasan Sayap Ibu sekolah juga melayani anak-anak berkebutuhan khusus pada umumnya yang masih memilki kelengkapan kasih sayang dari keluarga.
Dalam memberikan pelayanan kepada Anak berkebutuhan
khusus sekolah mengutamakan kepentungan siswa agar belajar sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya dengan memberikan sarana dan memfasilitasi kebutuhan
belajarnya
SLB G Daya Ananda merupakan institusi swasta di bawah
naungan Yayasan Sayap Ibu cabang Daerah Istimewa Yogyakarta yang bergerak
dibidang pendidikan formal melayani, membimbing, melatih dan mendidik anak
berkebutuhan khusus yang memiliki beragam dan tingkat kompleksitas ketunaan
yang tinggi agar memiliki dan berdaya guna dalam kehidupan dan dapat melakukan
perannya dalam pembangunan.
Sekolah melayani pendidikan luar biasa dengan jenis ketunaan ganda yang
artinya peserta didik memiliki lebih dari satu jenis ketunaan.
Adapun tugasnya Sekolah antara lain:
1) Menyelenggarakan pelayanan
pendidikan luar biasa dari tingkat Persiapan / Observasi / TK, Dasar, Lanjutan
dan menengah,
2) Menyelenggarakan rehabilitasi dan
pelayanan khusus bagi anak luar biasa,
3) Melakukan publikasi yang
menyangkut pendidikan luar biasa,
4) Menyelenggarakan pelatihan kerja
bagi anak luar biasa dari berbagai jenis,
5) Melaksanakan kegiatan
ketatausahaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut sekolah menentukan visinya yaitu terwujudnya
anak berkebutuhan khusus berilmu, taqwa, terampil, mandiri, beradaptasi dan
bersosialisasi dengan lingkungan secara wajar. Selanjutnya visi
dikembangkan menjadi misi sekolah, antara lain:
1). Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan,
2). Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan,
3). Keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,
4). Mernbantu siswa mengoptimalisasikan potensi,
5). Melakukan kegiatan sosialisasi,
6). Menerapkan managemen partisipan,
7). Menumbuhkan semangat kompetitif secara positif kepada
warga sekolah,
8). Menciptakan atmosfir lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan
kondusif,
9). Menjalin kerjasama dengan iembaga lain.
Keunggulan sekolah melatih peserta didik mengenai ADL dan sebagai tempat
rehabilitasi.
Sekolah dibina oleh 18 orang tenaga pendidik yang
terdiri dari 10 orang berstatus PNS, 5 orang guru tetap yayasan dan 3 orang
guru tidak tetap. Dengan 1 tenaga kependidikan bertugas sebagai TU yang
merangkap sebagai bendahara dan
guru.
Untuk menjaga
kondisi dan kesehatan siswa tersedia tenaga medis datang ke sekolah yang
memberikan layanan kesehatan siswa setiap 3 bulan yaitu baik dokter umum
ataupun dokter gigi. Selain itu ada psikolog yang akan datang sesuai kebutuhan,
tenaga medis, dan 2 orang fisioterapi setiap hari;
Karakter Siswa
SLB G Daya
Ananda
Sebagian siswa SLB
G Daya Ananda berasal dari Panti II Yayasan sayap Ibu yang didirikan oleh ibu
Ciptaningsih Utaryo. Panti II ini merupakan tempat asuhan anak-anak
terlantar dan mereka tidak tahu siapakah orangtuanya? la mendapat
perawatan serta yayasan mengupayakan keluarga angkat bagi dirinya.
Di Panti inilah ia hidup, diasuh, dibimbing dengan tulus penuh kasih sayang
dari para pengasuh, serta medapatkan pendidikan formal di SLB Daya Ananda.
Sebagian lain siswa berasal dari masyarakat sekitar yang telah menyadari
pentingnya arti sebuah pendidikan bagi putra-putrinya meskipun ia mengalami
hambatan baik fisik maupun psikis.
Karakter siswa di SLB Daya Ananda beragam, dari keseluruhan siswa yang
ada sebagian besar merupakan kelompok siswa down syndrome disertai
kelainan lain seperti: CP, Polio, Low Vision, Autisme, Hiperaktif.
Mereka mengalami kelainan tidak hanya satu macam namun kelaianannya rangkap (Double
Handycapped) bahkan mengalami kelainan yang kompeks (Multi
Handycapped). Dilihat dari aspek intelegensi berkisar antara 20-50. Mereka
tergolong mampu rawat, mampu latih dan sedikit yang mampu didik.
Layanan Pendidikan
Kurikulum sekolah
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada kurikulum
Kementrian Pendidikan Nasional dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)
mulai dari TKLB hingga SMALB dengan modifikasi disesuaikan kebutuhan dan
pengembangan potensi siswa, dengan rasio pendidikan akademik 30-40% dan 60-40%
pendidikan yang mengarah pada karakter, kecakapan hidup berupa keterampilan
yang nantinya diharapkan mampu mandiri melakukan aktifitas sehari-hari (Activity
Daily Living) tanpa bantuan orang lain. Bagi siswa yang masih mampu,
dikembangkan melalui pemberian keterampilan vokasional agar setelah menamatkan
pendidikan dari sekolah tersebut memiliki bekal untuk hidup di masyarakat.
Pendidikan
keterampilan tidak semata-mata berorientasi produk semata namun juga
mempertimbangkan fungsi habilitasi rehabilitasi dan estetis koordinasi gerakan
tubuh. Sekoiah memiliki motto kompetisi yang dilakukan adalah kompetisi
terhadap diri sen: Di samping keterampilan diberikan kegiatan pembiasaan,
pendidikan jasmani, muatan lokal, bina diri dan terapi.
Siswa yang berprestasi
Beberapa siswa pernah mengukir prestasi dibidang
Olahraga, seni dan keterampilan.
Sebut saja :
Yanuar
Dwiantoko akrab dengan sapaan Yanu. Nama yang keren
sekarang duduk di SMPLB kelas VIII. Sejak usia 4 tahun telah disekolahkan orang
tuanya di SLB G Daya Ananda, kegiatannya melakukan terapi, maklum siswa manis
ini mengalami kelainan pada gerakan otot tangan dan kaki. Aktifitas sehari-hari
dilakukan dengan menggunakan kursi roda. Dia piawai memainkan keyboard di
bawah bimbingan Ibu Wintari Puspasari yang sehari-hari bertugas sebagai guru
musik disekolahnya serta dukungan orang tuanya. Pernah ia mengiringi bernyanyi
bersama Nava Urbach dan bahkan menyanyi bersama GKR Hemas ketika berkunjung di
sekolah. Dalam kegiatan Pekan Olahraga Seni dan Kreativitas PK-PLK yang
diselengarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pada Bulan Juni 2011 lalu
tingkat Provinsi ia memperoleh trophy juara III lomba cipta baca
puisi. "Meski begini aku. bisa begitu, tidak kalah dengan yang
lain". Ucapnya ketika ditanya : Hebatnya lagi Yanu hafal nama-nama pemain
bola kelas dunia, maklum dia adalah maniac bola, He...he...he...! Soal musik
dia sudah banyak melakukan pentas di pesta- pesta perkawinan dan tentu ada
hasilnya yaitu dapat meringankan beban orang tua selebihnya untuk ditabung
Kusuma Arbi siswa tampan klas XII SMALB yang
memiliki postur tubuh tinggi 170 cm dan atletis ini memang hobby olahraga. Bulu
tangkis kesukaannya. Pernah meraih peringkat IIl kejuaraan Porsenitas Tingkat
Kabupaten Sleman dan Juara I lomba lari 400 m divisi II pada Special Olimpic
Indonesia (SOIna) pada tahun 2011. Meski dia penyandang Tunagrahita dan
Tunarungu ini memiliki cita-cita menjadi atlet lari. Kita do'akan semoga
menjadi kenyataan.
Nana siswa Tunagrahita yang kini duduk di kelas
VII SMPLB memiliki bakat nyanyi dan ketrampilan Boga bahkan pernah memperoleh
kejuaraan menghias makanan pada Ulang Tahun Hari jadi Kabupaten Sleman.
Kegiatan selepas sekolah membantu mengasuh adik-adiknya di panti. Saat ditanya
: "Na ...? kamu besok ingin jadi apa? Dia tidak menjawab, hanya
senyum...dan berlalu".
Di samping itu ada sebagian anak yang memiliki bakat menari. Mereka
sering di undang pentas menghibur para tamu kadang oleh pejabat-pejabat
tertentu.. diantaranya mereka itu adalah; Rino, Feri dan Jito. Jenis
tarian yang dimainkan anak-anak itu adalah tarian gaya Yogyakarta dan
Surakarta. Meskipun sangat sederhana gerakannya namun anak merasa senang bisa
dilihat orang banyak. Paling tidak mereka bisa mengekspresikan dan menunjukkan
bahwa mereka juga mampu seperti anak normal lainnya. Diharapkan anak
memiliki rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri.
Kegiatan Jambore dan Kemah juga diikuti oleh anak-anak SLB
Daya Ananda baik tingkat Kabupaten maupun tingkat propinsi. Dengan kegiatan
Jambore dan Kemah diharapkan anak memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian
terhadap sesama, meskipun masih dalam ruang lingkup kecil dalam arti
bertanggung jawab pada diri sendiri dan peduli terhadap temannya, seperti
mengurus kebutuhan sendiri/pribadi. Contohnya menyiapkan alat-alat ketika
mandi, makan, membersihkan peralatan makan.
Kepedulian terhadap sesama temannya, kerjasama, saling membantu dalam
kegiatan kelompok maupun sendiri, mengikuti perlombaan-perlombaan yang
diselenggarakan. Pernah mendapat juara membuat kerajinan dari barang-barang
bekas.
Kegiatan Berkebun dan Bercocok Tanam juga diajarkan pada
siswa-siswa SLB Daya ananda. Dengan Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal
jika mereka sudah terjun di masyarakat umum, tidak merasa canggung dan rendah
diri jika berbaur dengan khalayak umum. Kegiatan ini di mulai dari tahap
pengenalan nama-nama jenis tanaman,pengo!ahan tanah, perawatan seperti
pengairan, pemupukan, cara pencampuran pupuk (kombinasi). Namun dalam kegiatan
ini masih dalam pengawasan dan bimbingan guru. Jenis tanaman yang dibudidayakan
adalah cabai, tomat, sawi dan tanaman-tanaman hias. Ini adalah bentuk dari
ketrampilan Vocasional yang ada di SLB Daya Ananda.