BUKU KURIKULUM 2013 GRATIS
https://slbdayaananda.blogspot.com/2014/05/buku-kurikulum-2013-gratis.html
Buku Kurikulum 2013, Gratis!
Sorong, Kemdikbud --- Kurikulum 2013 akan diterapkan secara masif di tahun pelajaran 2014/2015, Juli mendatang. Selain melatih para guru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyiapkan mekanisme pengadaan buku Kurikulum 2013 yang tidak memberatkan bagi para siswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan, di tahun pelajaran baru nanti siswa akan menerima buku pelajaran untuk Kurikulum 2013 gratis, tanpa membayar sepeserpun. Di hari pertama sekolah, siswa akan menerima minimal enam buku pelajaran untuk SD dan SMP.
“Makanya kita umumkan secara terbuka, untuk memberitahu ke publik bahwa (buku) ini gratis. Jadi tidak boleh ada pungutan termasuk pungutan transportasi dari dinas ke sekolah, dari toko ke sekolah atau apapun,” demikian ditegaskan Mendikbud usai menyampaikan paparan Kurikulum 2013 pada calon instruktur nasional, di Sorong, Papua Barat, Jumat (09/05/2014).
Buku yang disiapkan untuk Kurikulum 2013 dari segi kualitas tidak kalah dibandingkan dengan buku yang dijual di pasaran. Dari jumlah halaman, buku paling tipis akan terdiri dari 112 halaman, dengan kertas putih. “Saya buktikan dan saya jamin buku kurikulum baru kualitas baik. Ada 8 tema kelas 1 SD, harganya kisaran atau rata-rata Rp 8.000, itu sudah sampai di sekolah. Untuk Matematika sebanyak 400 halaman, paling mahal harganya Rp 18 ribu, di luar bisa Rp 70 ribu,” terangnya.
Untuk memesan buku-buku ini, sekolah langsung memesan ke percetakan sesuai dengan kebutuhan di sekolahnya, tidak melalui dinas pendidikan kabupaten/kota. Mendikbud mengatakan, kebutuhan dana untuk pencetakan buku Kurikulum 2013 sebesar Rp 2,1 triliun. Pendanaan ini dimasukkan dalam mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku ‘on top’.
Dari hasil data dan pengamatan yang dilakukan Kemdikbud, kebutuhan sekolah untuk pengadaan buku adalah 5-10 persen dari dana BOS. “Dari situlah maka kenapa kita berikan yang namanya BOS buku, on top dari BOS itu sekitar 10 persenan. Sehingga BOS tidak semuanya dipakai untuk beli buku kurikulum tadi itu,” katanya. (Aline Rogeleonick)